Sejarah Desa

GAMBARAN UMUM DESA

 SEJARAH DESA

2.1.1 Pada Tahun 1818 awal terbentuknya desa Bilungala oleh nenek Moyang yang berasal dari Bugis Bone dan diberi nama Desa Bilungala ( Bilulo’a Lo’u Ngala’a ) Yang mengartikan satu desa yang dihuni oleh keluarga besar serumpun. Setelah desa ini mengalami perkembangan dibentuklah dusun-dusun yakni:

1. Dusun Poluluwa
2. Dusun Tihu
3. Dusun Luwoo
4. Dusun Aladi

Adapun dusun-dusun tersebut mempunyai pengertian sendiri seperti:

-      Poluluwa yaitu Piluluwa liyo watingo ( Pembuatan Garam)

-      Tihu yaitu Pilotihua (Peperangan Kecil diatas laut antara suku mindanau dengan penduduk asli.

-      Aladi yaitu Dusun yang ditumbuhi oleh satu tumbuhan berbisa yaitu pohon keladi.

-      Luwoo yaitu oleh dusun yang diapit oleh dua gunung

            Seiring perkembangan zaman pada tahun 2003 Kecamatan Bonepantai berpisah dari Kabupaten Gorontalo dan membentuk satu Kabupaten sendiri yaitu Kabupaten Bone Bolango dibawah pimpinan panglima pemekaran yaitu Bapak Ismet Mile sehingga desa Bilungala mengalami pemekaran yang sekarang menjadi empat desa dan menjadi tujuh Dusun .

            Demikian sejarah ringkas desa ini kami buat untuk menjadi bahan acuan dalam pembangunan desa.           

2.1.2 Sejarah Pemerintahan Desa

Tabel 2.1.

Sejarah Pemerintahan Desa

NAMA-NAMA KEPALA DESA

SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA DESA BILUNGALA

Desa Bilungala terdiri dari 7 Dusun yaitu Dusun I Poluluwa, Dusun  II Buhuta, Dusun III Iloheluma, Dusun IV Taruna, Dusun V Luwoo Pantai, Dusun VI Luwoo Dalam, Dusun VII Luwoo Atas, Desa Bilungala yang terletak di Pusat Kecamatan dan termasuk Desa Administratif Pemerintahan Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone Bolango. 

Berdasarkan Data Potensi Desa, Luas Desa Bilungala  adalah 1.132 Ha  dengan Jumlah Penduduk 1.848 jiwa yang terdiri dari 949 jiwa penduduk laki-laki dan 899 Jiwa Perempuan dengan jumlah KK 575, Jumlah KK Miskin Sebanyak 143 KK. Desa Bilungala terletak di Pesisir Pantai Bagian Selatan dan kelautan Bagian Selatan Kabupaten Bone Bolango. Penduduk di Desa Bilungala 40 % mata pencahariannya sebagai ASN dan 20 Petani/Pekebun/Nelayan dan 40 % masyarakat mata pencahariannya sebagai Wiraswasta. Disamping itu tanaman sampingan masyarakat yakni petani Cabe sebagai tanaman bulanan untuk menunjang kebutuhan sehari-hari. Namun sejak dulu masyarakat Desa Bilungala termasuk masyarakat milenial dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebab walaupun pekerjaannya sebagai petani tetapi mampu melaut mencari ikan begitupun sebaliknya walaupun seorang nelayan tetapi mampu mengolah perkebunan.

• KONDISI UMUM DESA

   2.1.1. Geografis

a). Letak dan Luas Wilayah

              Kebijakan sektoral pembangunan di Kabupaten Bone Bolango diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat di segala lapisan secara merata, serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan selanjutnya, sehingga kedepan pelaksanaan pembangunan di Desa Bilungala dapat benar-benar mencerminkan keterpaduan dan keserasian antar program-program sektoral, dengan demikian sumber-sumber potensi daerah dapat di optimalkan pemanfaatannya dan dapat dikembangkan secara merata. Pelaksanaan pembangunan tentunya tidak terlepas dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi dan kemakmuran masyarakatnya, dilihat dari tingkat ekonomi masyarakat, maka pertumbuhan dan perkembangan kecamatan akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan desa yang ada di sekitarnya. Secara geografis Desa Bilungala terletak dipinggiran gunung di wilayah Kecamatan Bonepantai, memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah 1.132 Ha yang terbagi menjadi 7  Dusun, yakni: Dusun Poluluwa, Dusun Buhuta, Dusun Iloheluma, Dusun Taruna, Dusun Luwoo Pantai, Dusun Luwoo Dalam,Dan Dusun Luwoo Atas dengan perbatasan wilayah sebagai berikut :

Tabel 2.2

Batas-Batas Desa Bilungala

            Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai yang merupakan daerah otonom desa dengan jumlah penduduk 1.844 jiwa yang terdiri dari 949 jiwa penduduk laki-laki dan 895 jiwa perempuan dengan jumlah KK 566 Potensi Desa Bilungala  cukup besar, baik potensi yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya perlu terus digali dan dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat secara umum. Secara umum potensi Desa Bilungala dapatlah didiskripsikan dengan berbagai aspek yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan mata rantai dari sistem kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,

beberapa aspek dimaksud adalah sebagai berikut :

Secara terperinci dapat ditampilkan tabel sebagai berikut:

Tabel 2.3

PERUNTUKAN LAHAN DAN LUAS LAHAN

Sumber data Kantor Desa Bilungala Profil Desa Tahun 2023

b). Iklim

Iklim Desa Bilungala, sebagaimana Desa-Desa lain di wilayah Indonesia  mempunyai Iklim Kemarau, Penghujan dan Pancaroba.  Hal tersebut  mempunyai pengaruh langsung terhadap Pola tanam dan keadaan pencaharian masyarakat masyarakat di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai.

2.1.2. Kondisi Demografi

Jumlah Penduduk

Desa Bilungala mempunyai Jumlah Penduduk 1.848 Jiwa yang terdiri dari Laki 949 dan Perempuan 899), dan Jumlah KK 575 kepala keluarga. Penduduk ini tersebar dalam 7 wilayah dusun dengan rincian sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.4

PERTUMBUHAN PENDUDUK

Sumber data Kantor Desa Bilungala Profil Desa Tahun 2023

Penduduk Desa Bilungala Bekerja  pada  sektor  Pegawai Negeri Sipil disusul  sektor  Pertanian, Perikanan dan Wiraswasta secara detail mata pencaharian penduduk Desa Bilungala  adalah sebagai berikut:

Tabel 2.5

Mata  Pencaharian Penduduk

Sumber data Kantor Desa Bilungala Profil Desa Tahun 2023

Penjelasan Trend pertumbuhan Usia kerja, Angkatan kerja dan pencari kerja dari tahun ketahun.

Tabel 2.6

PERTUMBUHAN ANGKATAN KERJA

Sumber data Kantor Desa Bilungala Profil Desa Tahun 2023

2.1.3 Kondisi Sosial Budaya

2.1.3.1 Tingkat Pendidikan

            Tingkat pendidikan masyarakat Desa Bilungala adalah sebagai berikut :

Tabel 2.7

TINGKAT PENDIDIKAN

Sumber data Kantor Desa Bilungala Profil Desa Tahun 2023

Tampak dengan jelas, bahwa tingkat pendidikan yang dominan di Desa Bilungala adalah lulusan SLTA dan disusul Tamatan SD.

Tabel 2.8

INDIKATOR  AKSES PENDIDIKAN

                        Sumber data Kantor Desa Bilungala Profil Desa Tahun 2023

2.1.3.3  Kemiskinan

Menurut sumber data dari P3KE tahun 2023 Jumlah KK miskin di Desa Bilungala sebanyak 132 KK adalah yang tersebar di 7 Dusun yakni : Poluluwa, Buhuta, Iloheluma, Taruna, Luwoo Pantai, Luwoo Dalam & Luwoo Atas, yang tingkat prosentase kemiskinannya paling rendah yaitu Dusun Poluluwa sebesar 5% ( Lima Perseratus) kedua disusul Iloheluma & Luwoo Pantai sebesar 6 % (Enam Perseratus) Urutan Ketiga Dusun Buhuta sebesar 8% (Delapan Perseratus) Keempat Dusun Dusun Taruna sebesar 9% (Sembilan Perseratus), Kelima Luwoo dalam Sebesar 30 % (Tiga Puluh Perseratus) sedangkan  prosentase  kemiskinan  tertinggi berada di Dusun Luwoo Atas Sebesar 37% ( Tiga Puluh Tujuh Perseratus).”

Tabel 2.12

SEBARAN KEMISKINAN

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang ada sejak dulu dan sering berimplikasi terhadap perbuatan negatif, seperti kebodohan, pencurian. Dan kenakalan lainnya yang dapat berimplikasi pada tatanan social masyarakat, Kemiskinan terjadi di semua lini, termasuk di pedesaan tidak kecuali di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai,  Pemerintah sendiri sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan, seperti dengan program BLT, RASKIN, dan Program Dana Desa, namun program-program itu belum bisa menyelesaikan masalah kemiskinan. Pada tahun 2014 pemerintah mengesahkan UU No 6 Tahun 2014 atau UU Desa yang memberikan kuasa kepada desa untuk bisa mengurus dirinya dan juga turut berusaha mengentaskan kemiskinan, guna kesejahteraan bersama melalui dana desa bertujuan mendeskripsikan mengenai implementasi dana desa terhadap pengentasan kemiskinan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone Bolango yang berdampak pada pengentasan kemiskinan di desa. Fokus pembahasanya adalah implementasi dan dampak yang dirasakan masyarakat setelah dana desa itu dilaksanakan. Melalui analisis kajian kemiskinan di desa diketahui bahwa: 1) Implementasi dana desa bisa dikatakan berjalan dengan baik, dilihat dari prosesnya ini sesuai petunjuk yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui pedoman Buku Saku Dana Desa. Hal ini karena pelaksanaan dana desa sudah melalui tahap perencanaan, musyawarah desa yang melibatkan masyarakat, pembuatan peraturan desa, pelaksanaan dan pelaporan. 2) program dana desa punya dampak untuk mempermudah mobilitas masyarakat, program sanitasi semakin baik yang bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, bertambahnya pengetahuan dan terciptanya kesadaran masyarakat. Dana desa sudah mampu mengurangi angka kemiskinan, meskipun dana desa lebih banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur terutama fasilitas publik guna untuk memperbaiki perekonomian masyarakat.